Sabtu, 27 Agustus 2011

Tanpa terasa, bulan Ramadhan
ini sudah sampai di
ujungnya.
Mall dan pasar mulai padat, diserbu pengunjung.
Jalan-jalan juga
mulaimenggeliat padat. Truk-truk mulai mengejar setoran dan akupun yang biasanya cukup 1 jam perjalanan,
sekarang musti dua jam
perjalanan baru nyampai di
rumah.

Begitulah "kita" menghadapi
akhir Ramadhan. Saat
sebaiknya air mata dititikkan untuk memohon taubat di akhir
Ramadhan, justru kita
disibukkan dengan urusan
duniawi.
Pikiran kita tertuju pada THR, baju baru, jadwal mudik dan
pernak pernik lainnya. Kita
lupa bahwa bulan Ramadhan
adalah bulan yang sangat
ditunggu-tunggu kehadirannya.
Bulan diskon besar-besaran dan
bulan tempat kita mencari
bekal sebanyak-banyaknya
sebelum menghadap padaNya.
Masjid-masjid hanya jadi
kenangan saja.

Yakinkah kita akan dapat
menghadapi/berjumpa bulan Ramadhan di
tahun depan?
Benarkah kesempatan itu akan kembali
kita dapatkan?

Mari kita ingat lima hal
sebelum datang lima hal yang lain.

Ya Allah, Engkau pergilirkan 5 perkara sehat - sakit, kaya –
miskin, lapang – sempit, muda –
tua, hidup – mati, maka
pelihara kami untuk
memelihara amanah-Mu, dari ujung rambut sampai ujung kaki, Amiiin.

Sahabat Rasullullah Muhammad SAW pada menangis di ujung
Ramadhan , mereka
khawatir, takut tidak dapat
berjumpa lagi tahun depan
dengan Ramadhan.

Sementara itu, apakah yang
sudah kita lakukan dari dulu sampai sekarang, di saat mendekati ujung Ramadhan?
Apakah kita selalu menyiapkan
pesta, memimpikan bersuka ria menyambut "hari
kemenangan"?
Bukankah sebagian dari kita masih pada asyik nonton sinetron atau apapun dari layar
kaca di saat "hari
kemenangan" itu tiba?
Memelihara tali silaturahmi,
jelas adalah suatu perbuatan
yang sangat mulia, dan itulah
yang dilakukan sebagian dari kita saat pulang "mudik".
Hendaknya tujuan mulia itu
tetap menjadi semangat saat
memasuki bulan Syawwal. mari
kita jauhkan diri dari hal-hal
yang tidak sesuaituntunan.
Ucapan maaf, saling bermaaf-
maafan, saling memberi maaf,
akan lengkap kalau ditambahi
dengan doa "Taqoballahu
minna wa minkum" yang
berarti "Semoga Allah
menerima ibadah kita semua."
"Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa"
Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.