Rabu, 17 Agustus 2011

Hari ini kita memasuki hari
ke-17 Ramadhan. Yakni hari yang biasa
kita peringati sebagai Nuzul
Quran.
Namun, Nuzul Quran
tahun ini sangat istimewa bagi
bangsa Indonesia, khususnya
umat Islam. Sebab, pada 17
Ramadhan atau pada 17
Agustus 2011 ini kita
memperingati dua peristiwa
penting sekaligus. Yakni, Nuzul
Quran dan Hari Kemerdekaan
ke-66 RI.

Makanya, harapan paling
penting di balik momentum itu
adalah mampu meningkatkan
semangat keislaman sekaligus
semangat kebangsaan.

Seorang
ulama mengatakan, di zaman
Nabi, sejumlah perang juga
dimenangkan justru saat bulan
Ramadhan. Artinya Ramadhan
juga bulan perjuangan, tidak
hanya untuk pribadi Muslimin,
tapi juga untuk kehidupan
sebagai warga negara.

Dan, Nuzul Quran merupakan
mukjizat Allah Swt. Sebab,
peristiwa ini merupakan proses
turunnya Quran kepada Rasulullah
Muhammad Saw untuk
memberi petujuk kepada
manusia. Turunya Quran
merupakan peristiwa besar
yang sekaligus menyatakan
kedudukannya bagi penghuni
langit dan penghuni bumi.

Yang pasti, kesadaran
mendasar terhadap perisitiwa
Nuzulul Quran memberikan
akses kepada esensi Quran
dengan keanekaragaman dimensi dan nilai holisitiknya.
Bersamaan dengan itu
keraguan terhadap Quran
hilang dan digantikan dengan
keyakinan yang teguh.
Keyakinan yang teguh kepada
Quran setelah dengan
melakukan pencerapan dan
penghayatan dapat membuka
pintu-pintu hidayahnya sebagai
sumber etika dan nilai
universal.

Salah satu penyebab utama
kekerasan dan konflik yang
dialami umat manusia karena
tidak menjadikan Quran
sebagai sumber nilai etika dan
moral. Allah Swt telah
berbicara dalam Quran tentang
kaidah besar seperti keadilan,
perdamaian, kebenaran, Iman
dan Islam. Dia juga berbicara
tentang muamalah dan
pandangan hidup.
Problem
apapun yang terjadi, krisis
apapun yang berlaku, solusi dan
penawarannya ada di dalam
Quran.

Dengan semangat baru, Nuzulul
Quran menjadi momentum
efektif jika Quran dijadikan
sebagai solusi problem
kehidupan yang
memberitahukan tuntutan yang
harus dilaksanakannya dalam
membangkitkan berbagai niiai
yang diinginkan dalam
penyucian jiwa. Membaca
Quran sebagai jalan mencari
solusi juga menyempurnakan
ibadah lainnya.
Kitab suci umat Islam ini
memberikan pedoman serta
jalan yang lurus yang mampu
menghindari buruknya
kesesatan. Etika kehidupan dan
akhlak terangkum dalam
Quran. Bahkan, Rasulullah
sendiri dibina akhlaknya
langsung Alquran.

Melalui Nuzulul Quran ini, mari
bersama membangun negara
dan bangsa dengan spririt
keimanan dan keislaman.
Menjadikan akhlak Rasulullah
sebagai basis sumber daya
manusia.

Akhirnya Nuzulul
Quran masa lalu membawa
pesan yang sama di masa kini
dan akan selalu menjadi
landasan struktural yang abadi
di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.